Pulang

-
Pulang

Pulanglah kepada keadilan
Pulanglah kepada rumah rumah tua
Tempat kita merawat isi buku dan kitab kita suci
Agar otak kita tidak beku

Karena berita banyak wacana
Karena berita banyak yang salah 
Tak ada yang perlu di yakini

Pulanglah kepada keadilan
Pulanglah kepada rumah rumah tua
Tempat kita merawat isi buku dan kitab kita suci
Agar otak kita tidak beku

Mari kita pulang pada Tuhan yang abadi


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

obrolan dengan bapak penjual roti

-
 Siang itu ketika matahari sedang terik teriknya, tak lepas dari pandangan ku bapak tua duduk tertidur di bangku setelah sebelumnya kulihat dia menawarkan dagangannya kepada orang yang berlalu lalang.   Aku berdiri untuk duduk disamping beliau selang beberapa waktu matanya terbuka dan seketika melanjutkan menawarkan dagangan nya kepada orang orang yang berlalu lalang. "Ya begini mas walaupun tidak ada yang beli dengan balasan senyum dari orang orang itu pun saya sudah senang mas, masalah laku atau enggak udah ada yang ngatur". Bapak itu bilang kepadaku. Bapak itu bercerita kalau umur nya sudah 75 tahun, tapi masih tampak begitu bugar diusia beliau. Entah apa yang mendasariku untuk menanyakan ini "Bapak takut mati?" Tanyaku "Buat apa aku takut mati mas, bapak udah enggak muda lagi, udah cukup memakan manis asam kehidupan ini, barangkali setelah ini atau besok bapak di panggil bapak sudah ikhlas mas." Jawab si bapak  #semuaorangituguru #ceritapendekdikerumun...
Baca selengkapnya

Bali

-
 Di saat hujan reda tepat pukul 00.11 wita sembari rebahan di sofa aku mencoba mengingat memori” yang telah berlalu di pulau ini, rasanya ayem & tentrem   Sudah hampir dua tahun mengadu nasib di Bali dan sebentar lagi harus pamit, tentang memori yang terjadi disini aku sangat bersyukur.  disini aku berproses, mulai memeluk diriku sendiri yang sebelum selalu kuaibaikan, disini aku mulai mempertanyakan dan mengerucutkan apa yang sebenarnya aku mau.   Kukira detik detik akhir akan menegangkan cuman terjadi dipermainan yang diberi batas waktu alias timer, ternyata aku merasakannya juga di hari hari terakhir di bali. Membuatku lebih aware untuk waktu yang kuhabiskan disini.  Tinggal dibali adalah manifestasi perkataan yang selalu tersimpan di pikiranku, itu terjadi ketika 2018 pertama kali aku berlibur kebali dan aku bilang kepada diriku “ suatu saat aku akan tinggal dan bekerja disini. Dengan bayang” ketakutan tidak bisa berbahasa Inggris pada waktu it...
Baca selengkapnya

Terimakasih

-
Gambar
Terimakasih untuk jingga fajar diujung timur Terimakasih untuk tumbuh tumbuhan liar Terimasih untuk semut yang menghabiskan tumpahan kopi diatas meja Terimakasih untuk semangat dan kucuran keringat para penjemput rezeki Terimakasih untuk suka dan duka yang menemani kehidupan Terimakasih untuk keluh kesah atas panas dan hujan yang sering terucap Terimakasih untuk rasa syukur dan kata cukup Terimakasih untuk persekawanan yang selalu menerima siapapun tanpa terkecuali Terima kasih untuk matursuwun, maturtampiasih, matursukma, dan yang lainnya Terimakasih atas kemacetan kota yang kian menjadi Terimakasih untuk kehidupan lalu, sekarang, dan mungkin esok hari Terimakasih untuk Nya perjalanan yang entah sampai kapan akan berakhir, mungkin sampai nama kita tertulis dinisan pemakaman. Setelah rampung menulis kata kata ini ku teringat kata yang sederhana pun bermakna, tapi bukankah semua yang terjadi di hidup ini sungguh bermakna?asssssudahlah "Hidup sungguh sangat sederhana, ya...
Baca selengkapnya